Mengintip Rahasia Susu Protein Berbusa dan Fakta Keamanannya yang Perlu Diketahui | Musclefirst

Mengintip Rahasia Susu Protein Berbusa dan Fakta Keamanannya yang Perlu Diketahui

Penulis Artikel Fitrah Nur Islamiah
2023-03-07
susu protein
#whey

Halo, sobat Muscle! Sudahkah kalian membeli susu tinggi protein dari Muscle First seperti Pro Whey, Pro Isolate, atau Pro Kasein? Mungkin sebagian diantara kalian pernah mengalami susu protein yang saat diseduh mengeluarkan busa. Supaya bisa menjawab semua pertanyaan sobat Muscle, baca artikel sampai selesai, yaa! 

Pada buku Functionality of Proteins in Food, Zayas (1997) bahwa kemampuan protein untuk menciptakan buih yang stabil sangat penting untuk produksi berbagai makanan. Busa yang berasal dari makanan seperti whey, telur, atau susu, pada dasarnya mengungkapkan kualitas protein. Busa memiliki kemurnian tinggi dan menunjukkan kualitas yang baik dalam hal suplemen. 

Jika sobat Muscle ingat, menggunakan isolat protein whey 100% dan konsentrat protein whey 100% dapat menghasilkan lebih banyak busa. Ini karena whey konsentrat dan whey isolat benar-benar alami dan bebas dari zat tambahan apa pun. Sebaliknya, yang lain tidak menghasilkan banyak busa karena mengandung berbagai protein, bukan hanya satu jenis. 

Sifat amfifiliknya, di mana ujung hidrofobik dan hidrofilik hadir dalam molekul yang sama, membuatnya istimewa. Bila dikombinasikan dengan air atau susu, protein whey mudah larut karena sifatnya yang hidrofilik (kemampuan mengikat air). Secara umum, pencampuran yang kuat, agitasi cepat, dan zat aktif permukaan yang dapat menurunkan tegangan permukaan adalah penyebab busa protein whey.

Rantai panjang asam amino terikat bersama oleh ikatan peptida untuk membentuk protein. Ujung hidrofobik dan hidrofilik dari ikatan peptida terbuka ketika ujung hidrofobik dan hidrofilik dari whey dicampur dengan air dalam botol pengocok. Dengan kata lain, ujung hidrofilik tetap berada di air, sedangkan ujung hidrofobik meluas ke udara. Protein menggumpal menjadi struktur yang mengandung gelembung udara sebagai hasilnya. 

Meskipun begitu, ada beberapa jenis susu protein yang lebih sulit untuk dibuat berbusa daripada yang lainnya. Berbusa atau tidak saat susu protein diseduh tidak akan memengaruhi keamanan konsumsinya. Susu protein yang berbusa juga bisa karena jenis susu protein dan bagaimana sobat Muscle mengolahnya. 

Jika sobat Muscle lebih suka susu protein yang berbusa, cara membuat susu protein berbusa adalah dengan mengocoknya dengan shaker atau blender untuk memperkenalkan udara ke dalam cairan dan membentuk busa yang disebut dengan proses foaming. Misalnya, saat memesan cappucino di kafe, barista akan menuangkan banyak uap (udara) panas melalui susu yang akan menyempurnakan penampilan cappucino sobat Muscle. 

Kesimpulannya, aman untuk minum susu protein yang berbusa. Ini hanya menunjukkan bahwa kandungan protein telah tercampur dengan baik. Selain itu, berbusa menunjukkan bahwa semua bahan dalam bubuk whey digabungkan dengan benar dan disiapkan untuk dikonsumsi. Carilah susu protein yang berasal dari sumber terpercaya, diolah dengan benar, tidak mengandung bahan tambahan berbahaya, dan dosis yang dikonsumsi sesuai dengan yang direkomendasikan.

Dalam artikel ini, telah kita bahas mengenai susu protein berbusa dan fakta keamanannya. Seperti yang telah kita ketahui, susu protein berbusa yang dikonsumsi dengan tepat dan diimbangi dengan pola makan yang sehat serta olahraga yang cukup dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan mendukung pertumbuhan otot.

Muscle First, salah satu merek susu protein yang telah terbukti kualitasnya dan terpercaya oleh banyak orang, dapat menjadi pilihan yang tepat bagi sobat Muscle yang ingin mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran sobat Muscle. Dengan kandungan protein yang tinggi, mudah dicerna, serta berbagai varian rasa yang lezat, Muscle First dapat membantu meningkatkan performa olahraga dan mempercepat pemulihan otot.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, coba Muscle First dan rasakan sendiri manfaatnya untuk tubuh sobat Muscle!

Fitrah Nur Islamiah Penulis Artikel
Kontak Media Penulis Artikel
Share